Cdm Indonesia Tepis Tudingan Pencak Silat Penuh Kecurangan

Indonesia jadi juara umum pencak silat Asian Games 2018 dengan 14 emas. (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta - Chef de Mission Indonesia di Asian Games 2018, Komjen Syafruddin, menolak cabor pencak silat dituding penuh kecurangan. Penjurian dan pengawasan disebutnya sangat ketat.

Cabor Pencak Silat dituding berbau kecurangan setelah menunjukkan Indonesia total 14 emas dan satu perunggu. Raihan ini jadi dukungan emas terbesar untuk kontingen 'Merah-Putih'.

Baca juga: Presiden Federasi Pencak Silat Asia: Beberapa Negara Protes Ada Kecurangan

Tudingan kecurangan salah satunya diungkapkan oleh Presiden Federasi Pencak Silat Asia Sheik Alauddin Yacoob Marican. Selain itu Presiden Komite Olimpiade Nasional Iran (NOC) juga mengecam dipertandingkannya Pencak Silat di Asian Games, alasannya ialah memperlihatkan emas-emas 'hadiah' untuk Indonesia.

Kecaman juga keluar dari Sekretaris Jenderal Federasi Pencak Silat Nasional Malaysia Datuk Megat Zulkarnain Ormadin. Dia menuding dua wasit yang menilai pertarungan pesilatnya, Mohd. Al-Jufferi Jamari, melawan Komang Harik Adi Putra berlaku tak adil.

Tudingan ini ditepis oleh Komjen Syafruddin selaku Chef de Mission atau kepala kontingen Indonesia. Cabang Pencak Silat disebutnya justru paling fair di cabang olahraga bela diri.

Baca juga: Iran Kecam Perolehan Medali Indonesia dari Pencak Silat Asian Games

"Di pencak silat tidak ada kecurangan, sangat fair. Saya sudah menyaksikan seluruh pertandingan di cabang olah raga bela diri. Saya lihat paling fair pencak silat," kata Syafruddin kepada pewarta di Jakarta, Kamis (30/8/2018).

Syafruddin menjelaskan, ada delapan wasit yang mengawasi setiap pertandingan di cabang ini. Ada juga kamera yang menyorot para atlet. Jika ada protes atas penilaian, rekaman itu disebutnya selalu siap dipakai.

Baca juga: Pencak Silat Malaysia Minta Maaf Soal Aksi Perusakan Atletnya

Sebagai pimpinan kontingen, Syafrudin mengaku selama empat hari memantau dan menyaksikan pertandingan cabang ini. Sulit menurutnya ada unsur kecurangan, para wasit menunjukkan evaluasi dengan ketat.

"Semua menggunakan alat elektronik direkam. Ada protes mampu diulang tiga kali," paparnya.

"Dibanding bela diri lain, jauh lebih ketat penilaian di pencak silat," tegasnya.



Saksikan juga video 'Pencak Silat Ganas di Asian Games, Prabowo Targetkan Olimpiade':

[Gambas:Video 20detik]

Subscribe to receive free email updates: